Rumah
Aku memandangi langit langit di atasku. Berwarna putih tulang dengan beberapa ornamen pelengkap seperti lampu berbentuk persegi juga lubang AC. Jam dinding berdetak menuju angka 2 dini hari. Dua malam ini aku menghabiskan waktu di kantor karena kebagian shift malam. Kuraba beberapa pesan singkat di aplikasi chat ponselku. "I love you", salah satu yang kuabaikan. Sengaja, aku sedang kesal. Tapi beberapa kali aku senyum senyum sendiri ketika scroll ke atas, mendapati pesan manis yang lainnya. Kurasa, hati ini sungguh murahan. Aku baru sebulan menjadi istri. Tapi kami tak serta merta tinggal satu rumah. Masing masing dari kami masih punya tanggung jawab di pekerjaan yang berbeda kota. Tidak ada masalah dengan itu. Kami terbiasa menjalin hubungan jarak jauh. Hanya saja ketika sudah menikah, rasa kangennya jadi berlipat lipat. "Sabar ya Ayang, aku janji suatu hari kita bakalan pulang ke rumah yang sama kok" tegasnya setiap kali aku memulai pembicaraan tentang bagaimana ...