Perempuanmu







Aku adalah perempuan yang bisa kau ajak kemana saja, asal diberi cukup hak untuk menjadi satu satunya pemilik genggaman tanganmu.


Mari menikmati senja di tepi pantai atau merenung di bawah hangat kerlingan matahari yang semburat jingganya menerjang langit sore di suatu kota yang kita tak tahu namanya.


Aku adalah perempuan yang bisa kau paksa berteriak di antara kerumunan orang, di dalam sebuah konser musik yang keras, atau kau ajak berpura pura menangis menikmati film, teater bahkan larut di tengah segala bentuk  pementasan drama.


Aku juga bisa menjadi perempuan yang mengajari anak anakmu mengaji, belajar a-ba-ta, atau tertatih tatih menekuni sirah Nabawiyah, mengkaji mengapa ada empat mahzab yang berbeda beda di bumi ini, atau mengapa nabi kita diperbolehkan memiliki sembilan istri.


Aku, mampu menjelma sebagai perempuanmu yang terbaik. Perempuan yang tak perlu membuatmu repot mengirimkan kabar karena aku tahu bahwa pertemuan dan sebuah pelukan lebih dari cukup untuk mengisyaratkan jika hubungan kita masih mesra mesra saja.


Aku bisa menjadi wanitamu, perempuanmu, kekasihmu, orangmu yang tersayang, atau mungkin ‘si kecil’mu, orang yang paling tak perlu kau ragukan kadar cintanya.


Sayangnya, aku tak sanggup menjadi dia. Menjadi dia yang kau kejar kejar selama ini. 


Perempuanmu.


-

Komentar

Postingan Populer