Praha





Di dunia ini ada banyak manusia yang percaya akan kekuatan mimpi. Begitu pula denganku yang membiarkan imajinasi meliar dengan suatu kota bersejarah terus menginvasi pikiran selama hampir sembilan tahun lamanya. Awal mulanya amat sederhana, bahkan tak terduga.
Ini nyata. Waktu itu aku masih kelas lima sekolah dasar. Layaknya manusia kecil lainnya yang suka bermain main, aku pun demikian. Suatu hari aku menemukan majalah usang yang telah sobek di sana sini di tumpukan sampah tetanggaku, entah mendapat kekuatan darimana hingga akhirnya aku memungut benda itu dengan teramat sadar.


Klise, sebuah majalah wanita. Isinya tentang banyak artikel gaya hidup, menu masakan, perkembangan mode, kesehatan dan satu hal yang amat menarik untuk dibaca. Sebuah cerita pendek. Bercerita tentang seorang wanita yang berkali kali dikejar mantan kekasihnya yang telah beristri. Hingga pertemuan mereka kesekian kali di sebuah kota di Eropa, Praha.
Satu hingga tiga kali mungkin aku yang masih belia membaca cerita kategori dewasa itu. Namun justru dari situlah mimpiku berkecambah. Bayangan tentang negara Ceko, Praha di kala senja, jembatan Charles, musim salju yang dingin serta berbagai percakapan yang kemudian melekat hingga kini. Aku tergila gila pada sesuatu yang belum dapat kusentuh, hanya karena sebuah majalah yang tak lagi utuh.


Lalu kadang kadang aku berfikir jika itu adalah cara Tuhan untuk membukakan pintu dimana aku harus memasukinya. Mungkin memang di sinilah bakatku, di sinilah aku menemukan diriku yang sesungguhnya. Dunia kata kata. Dunia tentang fiksi yang kemudian bisa disintesis menjadi apa saja yang aku mau. Tidak masalah itu dimulai dari mana, Tuhan akan membantu.


Kini sudah sembilan tahun lebih aku mengenal Praha, dari jauh. Kadang kadang aku seperti ingin cepat cepat pergi ke sana, menuntaskan rasa penasaran. Tetapi kemudian aku tersadar bahwa indah akan menjadi indah kuadrat jika aku menggenapinya dengan pergi kesana tidak seorang diri. Masalahnya, aku hanya belum tahu kapan hal itu akan terwujud.


Praha, Praha, Praha.


Semoga suatu saat aku menyaksikan tubuhmu dan geliat para seniman dunia yang melukis di sana dengan daya magis. Semoga Tuhan mengizinkan, semoga Tuhan mengabulkan.

-


Malang 09.43
02 Sept 2017

Komentar

Postingan Populer