Just a Lil Farmer
Untuk petaniku
Pejuang yang dikebiri haknya demi perut perut dan mulut manusia manusia papan atas.
Apa kabar Tuanku?
Akankah angin masih bersahabat?
Dua tiga benih bersertifikat, katanya
Sudah sampai kah pada sawahmu?
Atau tersangkut pada tangan tangan yang lain
Apa kabar Tuanku?
Jika semburat cahaya merah itu mengenai mata, kau harus kembali
Mengakhirkan pandanganmu pada anak anak yang mulai tumbuh sesenti demi sesenti
Membunuh rasa cinta yang hari itu kau tambahkan pada pundi pundi
Kau harus kembali pada peraduan, meninggal kan manik manik sisa hujan di atas daunmu yang kau doakan tiap malam
Apa kabar Tuanku?
Jika diujung hari menjelang hari panen, tersenyumlah barang sedikit saja
Kau boleh menyeka keringat sebentar
Sebelum menatap nanar, menghadapi nyata situasi yang tak pasti akan harga yang berfluktuasi
Zaman terus berubah, Petaniku sayang
Teruslah melawan
Agar kami tak kelaparan
Dan peluhmu
Jangan kering
Sebelum kami lepas
Dari jajahan ekonomi yang beringas
-
Komentar
Posting Komentar