STELA ITU APA?
Sepenggal catatan
tentang STELA.
Ada lelah yang menggelayut pada pundak, ada peluh yang tak lepas dari setiap inci dahi, ada satu dua sentuhan pada punggung yang basah, dan setiap keluh yang bertebaran pada setiap langkah.
Sore itu, semuanya menyatu.
Sore itu, ilmu tergali.
Sore itu, satu nafas benar benar berdedikasi untuk kebenaran yang dicari.
Untuk setiap aliran cicilan masa depan.
Dan mata mata yang mencekung kurang tidur, tenda tenda yang basah, lampu lampu temaram yang cahayanya tak lebih dari lima depa, serta bisik bisik diskusi..
Torehan tinta yang tak terindera,
Jiwa jiwa yang menanggalkan rasa takutnya
Tubuh tubuh yang mengabaikan rasa lelahnya
Kami masih terjaga di malam itu, kami masih melengkapi, kami masih menggenapi yang seharusnya tergenapi.
Malam itu, bulan sabit mengintip malu malu, bersaing dengan kabut yang turun lembut membatasi pandangan.
Malam itu, data menjadi tumpuan hidup kami.
Malam itu, cemas menjadi bumbu yang mengenyangkan pikiran.
Malam itu, tetes tetes bocoran tenda tak kami hiraukan.
Malam itu, kami jatuh cinta pada STELA .
Pada tiap tanah yang kami gali, pada tiap agregat yang kami cari, pada tanah yang kami inginkan rinciannya.
Malam itu, kami baru memahami.
Kami tak kan bisa apa apa tanpa tanah sebagai pijakan kami.
Dan malam itu, kami menjadi pencari yang nantinya akan dicari.
Tanah, kami dan tenda adalah saksi bahwa masa depan harus dirintis secara strategis.
STELA (Survey Tanah dan
Evaluasi Lahan 2017-Faculty of Agriculture University of Brawijaya).
Bagi Mahasiswa Fakultas Pertanian utamanya mahasiswa Universitas Brawijaya pasti tidak asing lagi dengan istilah STELA. Yapp Survey Tanah dan Evaluasi lahan merupakan lanjutan dari salah satu mata kuliah di semester satu yakni Dasar Ilmu Tanah. Jika dalam mata kuliah dasar Ilmu Tanah kita baru mengenal dasar dasar tentang Soil Science maka di mata kuliah STELA ini kita kan benar benar belajar bagaimana membuat minipit, meneliti profil, identifikasi titik di lapangan, klasifikasi tanah dan lain lain.
Banyak yang mengatakan bahwa mata
kuliah ini adalah mata kuliah super dengan 4 sks yang berasa 10 sks. Haha lebay
deh, wkwk. Saya pun awalnya juga merasakan hal yang sama. Kok ini berasa ribet
banget ya, harus kerja dua kali. Di lapang iya, di lab iya, eeeh di depan dosen
juga. Tapi setelah mengalaminya...
There’s so many experiences...
Di awal praktikum STELA kita akan
belajar unsur unsur foto udara. Ternyata foto udara itu memiliki banyak unsur
dan perbedaan masing masing fungsinya. Lalu di minggu minggu selanjutnya kita
akan belajar mengenai peta, jenis jenisnya, perbedaannya. Terus minggu minggu
selanjutnya kita akan ada fieldwork. Fieldwork atau kerja lapang dilakukan dua
kali. Fieldwork itu semacam simulasi sebelum hari H nya STELA yang beneran gitu
deh. Nah di fieldwork itu kita masih didampingi oleh asisten dengan titik
pengamtan hanya 2 sampai 3 titik. Di masing masing fieldwork ada laporan berupa
resume individu.
STELA dilakukan oleh satu tim yakni
satu angkatan mahasiswa prodi Agroekoteknologi maupun Agribisnis (mahasiswa
Agro semester 4 tapi kalo Agribisnis semester 5). Tim tersebut dibentuk suatu
kepanitiaan. Kebetulan STELA 2017 angakatan Agro ketua pelaksananya teman
sekelas saya sendiri. Jadi apa apanya enak buat koordinasi hehe (saya nggak
ikut jadi panit ia soalnya jarang ikut kumpul, sekali ikut trus tidur karena
kecapekan -____- )
STELA
2017 dilakukan pada tanggal 27-30 April 2017 dengan tempat di UB Forest, Desa
Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Berangkatnya pake kloter. Kloter satu dan dua. Inget banget waktu itu hari
Jumat dan paginya masih ada kuliah. Saya masuk di kloter dua dengan jam
keberangkatan yakni jam 17.00 (akhirnya molor sampe jam 17.30 an menjelang
magrib). Lalu sampai di lokasi sekitar jam 19.00.
Dan
do you know, di sana dingiiiiiiin banget.
Disambut
gerimis tipis tipis.
Sampe
di sana langsung cari mushola buat sholat (enggak sempet mandi lagi, mager).
Trus
masuk tenda. Kalo enggak salah saya dan teman teman sekelas dapet tenda 9. Satu
tenda diisi tiga kelas. Saya kelas S, kelas D dan kelas R kalo nggak salah.
Tapi sayangnya karena kurang matangnay parit yang dibuat di bawah tenda, tenda
kami merembes airnya sampe ke tikar tikar -_____-.
Tapi
tetep aja kami bisa tidur, alhamdulillah. Untung bawa sleeping bag jadi airnya
nggak nembus.
Dan
esoknya saya bangun setengah empat. Pas kabut masih rapat rapatnya.
Dan
entah gimana mekanismenya, jam 7 kami harus sudah mulai mencari titik
pengamatan. Berbekal makanan, gps, peta dan doa kami pun melangkah menyusuri
jalan menurun (karena titik kami berada di bagian bawah). Lalu kami mencari
titik dan menggali dari titik 1 hingga titik 5.
Btw UB Forest leh uga lohh..
Cantikk kann..
Nah
pas kami ngerjain dari titik satu sama titik lima itu ada yang ngamatin
fisiografi terus bagian morfologis. Jadi kami selesainya cepet (Sekitar jam
11.30 sudah stay di tenda). Triknya adalah kita nggak usah ngamatin konsistensi
di titik, tapi mengamatinya di tenda.
Nahhh..
setelahh itu...
Kami
klasifikasi dan ngerekap data sampe sore...
Dan
malemnya..
Hujan,
don’t you know :’(
Malemnya
kami baru selesai nentuin klasifikasi ordo, sub ordo, grub dan sub grubnya.
Nahh dapet info dari asisten buat tabulasi data satu angkatan (data klasifikasi
tanah) jam 19.30. Yaudah kami cepet
cepet ngerjainnya.
Dan...
Setelah
itu kami bikin peta.
Yup
langsung bikin peta dengan tabulasi data yang tadi sudah dibuat. Dalam kondisi
benar benar hujan dan ternyata tenda kami ada bocor bocor tipisnya gitu,
merembes pula, basah di mana mana.
Akhirnya
kami move ke tenda cowok yang aman.
Ngerjain
peta sama bikin bahan buat presentasi ke asisten besok. Saya bantuin di awal
awal. Itu di tenda cowok, kami para ciwi ciwi nggak bisa berhenti ngoceh dan
akhirnya..
Para
penghuni asli tenda banyak yang nggak bisa tidur wkwk
Akhirnya
di hari itu kami tidur sekitar pukul 3 pagi.
Dan
paginya kami bangun dengan keadaan masih kabut juga.
Langsung
mandi, karena nggak sempet mandi berhari hari hihi.
Dan
siangnya kami presentasi . Alhamdulillah kami paling cepat selesainya.
Dan
malamnya kami pulang, kembali ke Kota Malang. Tapi sebelum itu kami foto foto
dulu dong pasti.
Apakah
STELA berhenti di situ?
Tentu
tidakkk
Masih
ada laporan besar dan revisi.
Di
situlah letak gregetnya.
Dalam
sebuah laporan besar dibutuhkan waktu untuk nggosipin temen se-tim, nggosipin koordinator
kelompok, nggosipin asprak yang ganteng dan juga ...
Nggosipin
besok mau makan di mana, laper uey udah jam 12 malem nih masih di kampus
ngerjain laporan. Dan kami pernah pulang dari kampus jam setengah dua dinihari
untuk ngebut bikin peta yang jumlahnya ada 9 peta. Ujung ujungnya disuruh
pulang sama satpam dan kami ada yang bonceng 3. Nah.. karena takut pulang ke
kosan sendiri nggak dibukain pintu sama bapak dan ibu kos, maka ke kontarakn
teman. Dan hasilnya satu kontrakan dihuni 3 anak plus 7 anak, totalnya 10 anak
hihi.
Ujian
Praktikum STELA gimana? Kabarnya serem?
Yaapp
serem kalo argumen kita salah, dan bikin takut.
Tapi
ketika persepsi kita benar, semuanya kelihatan terang benderang.
UAP
STELA Done (Rabu 31 Mei 2017 di gedung gs lantai 3 ruang 3.2).
Nah
jadi STELA tuh sebebnarnya nggak seseram yang dibayangkan. Malah asyik dan
menantang. Pati deh bakalan lebih tangguh setelah mendapat mata kulaih ini.
Semakin bijak dalam hidup bahwa ‘Sederhanalah bagaikan tanah, terinjak namun
selalu ikhlas memberi manfaat’.
Dan
sejauh ini, memang STELA adalah satu dari sekian mata kuliah paling unccchh
yang pernah saya ambil. Saranghaeyooo STELA.
-
Nado saranghaeyooo 💕
BalasHapus-L-
unchhh wkkw
Hapus