Tukang Susu






Aku sedang jatuh cinta.

Tapi kali ini tidak ada yang tau sekalipun Bik Irah, teman curhatku di rumah ini. Sulit dipercaya memang. Aku jatuh cinta pada seorang tukang susu.

 Setiap tiga hari sekali dia datang ke rumah. Membawakan pisang ambon pesanan Bunda dan tiga botol besar susu kedelai. Awalnya aku bilang "Bunda, kalo cuma susu kedelai aku juga bisa bikin. 
 Ngapain harus beli Bun?". Lalu Bunda hanya menjawab bahwa aku akan tau alasannya nanti.

Tapi karena hal itu, aku jadi terjebak situasi  yang sulit.

Aku jatuh cinta pada tukang susu itu.

Mungkin sudah berbulan bulan. Aku masih belum percaya, pasti hatiku salah memilih. Bagaimana bisa? mantanku ada lima dan bisa dibilang semuanya anak orang berada. Dan sekarang, aku jatuh cinta pada seorang tukang susu?

"Bunda, pisangnya nggak sebagus yang Bunda beli dari Mang Yayat deh" protesku suatu hari. 
 Mencoba mencari cara agar tukang susu itu berhenti datang ke rumah. Aku tidak mau menyukai dia lebih jauh, logikaku masih jalan. Analisis realistisku mengatakan bahwa sebaiknya aku tak usah lagi melihatnya.

"Terus kenapa Dek?" tanya Bunda sambil terus mengaduk adonan kuenya.

"Ya kita nggak usah langganan di Fahmi lagi Bun"

Bunda menghentikan pekerjaannya. Dibasuhnya kedua tangan beliau dengan air lalu mendekati tempatku duduk. Tangannya yang lembut mengusap pundakku pelan.

"Adek kan sudah besar, sebaiknya Adek cari tau sendiri kenapa Bunda nggak mau pindah langganan buah pisang dan repot repot memesan susu. Karena Adek sudah dapat ilmu Psikologi, harusnya Adek cari tau dari sekarang"

Aku termenung.

Menimbang nimbang.

Tiba tiba dari arah luar terdengar bunyi panggilan "Mbak Ashwa,  Banana  Soya Milk".

Bunda tersenyum padaku.

"Adek, Bunda percaya sekarang Adek sudah tidak introvert  lagi. Bunda percaya kali ini Adek bisa mencari jawaban sendiri" kata Bunda seraya bangkit dari duduknya.

Aku gamang. Gusar sekali.

Tapi mau tidak mau kakiku melangkah juga keluar. Menemui tukang susu. Dan pada akhirnya aku harus mati matian meredam detak jantungku ketika melihat senyumnya. Senyum seorang tukang susu langganan Bunda.

versi webtoon bisa dilihat di (link--> comic created by Pratama Andika):http://www.webtoons.com/id/challenge/my-beloved-milkman/list?title_no=85083


Komentar

Postingan Populer