Tentang Gincu



Balada Kopi dan Tubruk

Antara kopi, aku, pacar barumu, kau dan gincu

Ada banyak tokoh dalam sebuah adegan, dimana kita (aku dan pacar barumu) tiba tiba akur dalam sebuah diskusi mengenai gincu.

Lalu kau senyam senyum, mungkin merencanakan pula untuk membangun biduk rumah tangga dengan dua orang istri

Kami saling tertawa, mengupas kecintaan pada gincu gincu yang beraneka warna. Mengupas tempat di mana saja kita dapat berburu gincu beraneka rasa.

Kau, dengan tenang menikmati secangkir kopi tubruk, persis seperti saat pertama kali kita bertemu.

Lalu kemudian meja kopi bergetar, kau tersedak.

Matamu hampir keluar, takjub melihat kami.

Saling mencakar ganas, saling menyerang beringas.

Aku tak paham salahku sebelumnya, sungguh



Yang kuingat aku salah mengaduk cangkir kopiku dengan gincu panjang yang tadi pacar barumu pamerkan.

Malang-20/11/16














Komentar

Postingan Populer